PERENCANAAN DAN PENGELOLAAN WADUK
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Umum
Air
merupakan kebutuhan manusia yang paling utama, terutama untuk memenuhi
kebutuhan jasmaniahnya. Dewasa ini kebutuhan manusia akan air terus meningkat
dan tidak hanya untuk konsumsi jasmani tetapi sudah meliputi kebutuhan yang
lebih luas lagi. Keterkaitan kebutuhan dan ketersediaan akan air membutuhkan
manajemen yang luas tepat sehingga usia guna air dapat lama.
Kebutuhan
air yang sangat kompleks menimbulkan beberapa kendala-kendala dalam
mengelolahnya, sehingga bisa-bisa disebut sistem yang tidak dapat dipisahkan
dengan keberadaan manusia. Salah satu cara untuk mengelolah air yaitu melalui
waduk. Kegunaan waduk secara umum yaitu menampung air.Waduk dalam kegunaannya
dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu waduk serba guna dan waduk tunggal guna.
Waduk serba guan adalah kegunaan waduk untuk berbagai keperluan, misalnya PLTA,
air minum, irigasi dan lain-lain. Waduk tunggal guna hanya untuk satu keperluan
saja.
B.
Latar
Belakang dan Tujuan
Kapasitas
suatu waduk seringkali membuat masalah dalam operasionalnya, untuk
mengantisipasi masalah berikut maka diupayakan suatu metode penentuan kapasitas
tampungan waduk untuk menghasilkan pengoperasian waduk secara optimal.Dalam
tugas kami mencoba menganalisa tampungan waduk untuk keperluan PLTA saja.Hal
ini selain untuk memenuhi tuntutan tugas yang diberikan, juga untuk memudahkan
dalam menganalisa model yang ada.
C.
Lingkup
Pembahasan
Pembahasan
dalam tugas ini adalah merencanakan kapasitas tampungan (tampungan mati dan
tampungan aktif) dari suatu waduk yang berfungsi mensuplai kebutuhan air
PLTA dengan menggunakan data debit inflow selama setahun dan melakukan
simulasi operasi waduk selama setahun untuk memeriksa apakah kapasitas
tampungan yang sudah direncanakan sudah selesai.
D.
Definisi
Istilah
a.
Tampungan aktif (Active Storage)
Tampungan
aktif suatu waduk adalah jumlah air yang ditampung di atas muka air terendah
pintu pengambilan (off take). Jadi tampungan ini sama dengan volume total air
yang ditampung di kurangi volume tampungan mati.
b.
Tampungan mati
Tampungan
mati adalah tampungan yang selalu tetap dalam waduk yang gunanya untuk
menampung sedimen yang lewat.
c.
Pelepasan (Release)
Pelepasan
adalah volume air yang dilepaskan secara terkendali dari suatu waduk selama
kurun waktu tertentu.
d.
Limpahan (Spill out)
Limpahan
dianggap sebagai aliran air yang tidak terkendali dari waduk dan hanya terjadi
kalau air yang ditampung dalam waduk melebihi tinggi muka air maksimum.
e.
Simulasi waduk
Suatu
ancangan dalam pemecahan model-model perencanaan dengan meniru kelakuan sistem
yang bersangkutan.
BAB II
LANDASAN PENGERJAAN
A.
Tampungan
Mati
Dalam
menentukan tampungan mati dapat dilakukan beberapa cara sehingga didapatkan
hasil yang fungsional dan ekonomis. Langkah-langkah dalam perhitungan seperti
berikut.
1.
Estimasikan tampungan aktif
2.
Hitung volume inflow setahun
3.
Estimasikan tampungan mati
4.
Lakukan perhitungan volume sedimen yang
terendah dan sisa tampungan mati selama usia waduk
5.
Apabila pada usia guna tampungan
mati = 0 maka perhitungan untuk
sementara dikatakan memenuhi syarat.
B.
Tampungan
Aktif
Metode
yang digunakan dalam perhitungan tampungan aktif in adalah metode kurva massa
dan kehilangan air diabaikan dulu. Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam
pengerjaan hitungan adalah sebagai berikut.
1.
Dari beban puncak dan faktor beban
minimum dapat dihitung daya minimum yang dapat dibangkitkan.
2.
Estimasi kedalam air di tailarace.
3.
Estimasikan head P.L.T.A. dimana m.a.w.
diasumsikan selalu dalam keadaan tampungan aktif penuh.
4.
Hitung debit P.L.T.A.
5.
Akumulasi volume debit inflow dan debit
outflow minimum selama setahun dan plot pada grafik kurva massa dan hitung
tampungan yang dibutuhkan.
6.
Cek tampungan aktif yang didapatkan
dengan tampungan aktif yang diestimasikan kalau sama atau selisihnya tidak
lebih 10% dianggap sudah memenuhi syarat.
C.
Simulasi
Operasi Waduk
Dalam
menghitung simulasi operasi waduk, maka kehilangan diperhitungkan.Dalam tahap
ini apabila tampungan aktif pada tahap 1 dan 2 memenuhi syarat dan sesuai
dengan asumsi bahwa m.a.w pada awal tahun adalah pada keadaan tampungan aktif
penuh. Syarat pada kondisi perhitungan ini adalah apabila m.a.w. pada akhir
tahun harus sama dengan awal tahun. Beberapa pedoman yang dipakai adalah
sebagai berikut.
-
Prioritas pertama : penuhi kebutuhan
P.L.T.A (faktor beban minum)
-
Prioritas kedua : Usahakan m.a.w. berada
pada keadaan tampungan aktif penuh
-
Prioritas ketiga : Tingkat
produksi P.L.T.A. ( batas maksimum adalah beban puncak )
-
Apabila ketiga Prioritas di atas
terpenuhi dan masih ada kelebihan air, maka kelebihan ini akan dibuang ( spill
out )
-
Operasi dianggap gagal apabila m.a.w.
turun sampai di bawah tampungan aktif.
Langkah-langkah
yang digunakan dalam perhitungan adalah :
1.
Estimasikan tampungan waduk akhir
periode dan ambil nilai yang sama dengan Tampungan Akhir periode yang
terkontrol.
2.
Hitung elevasi maw. rerata estimasi
(kolom 5).
3.
Estimasikan elevasi maw di tailrace
dengan menganggap kedalaman aliran
2 meter.
2 meter.
4.
Rencanakan Inflow yang masuk berdasarkan
data hujan harian maksimum.
5.
pada evaluasi maw rerata estimasi hitung
luas dan volume kehilagam maw.
6.
Hitung Volume total air yang tersedia
yaitu volume tampungan aktif ( kolom 2,3 ) ditambah volume debit Infow
dikurangi dengan kehilangan maw.
7.
Hitung debit outflow PLTA minimum yaitu
debit yang dibutuhkan untuk memenuhi faktor beban minimum pada tinggi jatuh
estimasi.
8.
Hitung tampungan waduk mula-mula : Total
air tersedia dikurangi Outflow minimum.
9.
Hitung tampungan waduk akhir periode
yang terkontrol yaitu apabila tampungan waduk mula-mula> = tampungan aktif
trial maka tampungan waduk = tampungan aktif. Apabila tampungan waduk mula-mula
< tamp. aktif maka tampungan waduk = tampungan mula-mula.
10. Hitung
selisih antara tampungan mula-mula dan tampungan akhir periode terkontrol.
Apabila sisa 1 air tersedia > tampungan aktif maka sisa 2 yang tersedia sisa
1 – tampungan aktif. Apabila sisa 1 tersedia <= tampungan aktif,
maka sisa 2 = 0
maka sisa 2 = 0
11. Hitung
debit outflow terkontrol yang sebenarnya = debit outflow minimum + selisih
tampungan mula-mula dan tampungan akhir periode terkontrol. Apabila hasilnya
> debit outflow maksimum, maka debit outflow terkontrol yang sebenarnya =
debit outflow maksimum, maka debit outflow terkontrol yang sebenarnya = outflow
maksimum dan kelebihan sebagai spill outflow.
12. Dengan
nilai sebenarnya dan tampungan waduk pada awal dan akhir periode maka hitung
elevasi maw, kedalaman aliran dan elevasi m.a.w di tailrace dan tinggi jatuh.
13. Hitung
energi PLTA hasil bangkitan selama periode ini.
14. Lakukan
perhitungan di atas untuk semua periode.
15. Cek
kolom 18, 19 apabila tampungan waduk akhir periode minimum sekitar 0 dan tidak
negatif dan tampungan waduk kembali ke awal maka tampungan waduk telah memenuhi
syarat.
D.
Beberapa
Rumus Yang Dipakai
Dalam
perhitungan ini dipakai beberapa rumus pendekatan yang dapat memenuhi syarat
dan beberapa persamaan polynomial.
§ Trap Efisiensi
Te =100 x [ 1-1/(1+a.R)
]^n
Dimana :
Te = Trap
efisiensi
= prosentase
sedimen yang mengendap
R = Rasio
perbandingan kapasitas waduk dengan volume inflow tahan.
a =
diambil besarnya sama dengan 100
n = diambil
besarnya sama dengan 1.5
§ Kapasitas waduk
V = a1 .H1
+a1.H2+ a3.H3
A = a1 + 2.
a2 .H + 3. a3 .H2
Dimana :
V = kapasitas
waduk (juta m3)
A = luasan
muka air di waduk
H = tinggi
diukur dari dasar waduk (m)
a1,
a2, a3 = koefisien
§ Daya bangkitan
P=9.8.EPLTA.Q
.Head
Dimana
:
P = daya
bangkitan (kw)
EPLTA = Efisiensi
PLTA
Q = debit
pembangkit PLTA (m3/dt)
Head
= tinggi
jatuh efektif
= el.
mav – el. muka air saluran tailrace – kehilangan tinggi tekanan
§ Tinggi aliran di tailrace
T = (Q/C)(1/1.4)
Dimana :
Q = debit
aliran (m3/dt)
C = koefisien
T = kedalaman
aliran di tailrace (m)
maks
|
min
|
↑
Q
(m3/dt)
|
18
|
22
|
24
|
→
t
(jam)
|
|
Grafik Hubungan Waktu dan Debit
Guna Memenuhi Kebutuhan Beban Puncak
BAB III
KESIMPULAN
Dari
hasil perhitungan dapat diambil kesimpulan bahwa dalam kondisi dimana muka air
waduk (maw) yang ada, dengan berbagai asumsi se bagai berikut:
§ Operasi
waduk adalah memenuhi kebutuhan PLTA dengan faktor beban minimum pada tiap
periode harus dipenuhi.
§ Muka
air waduk selalu pada keadaan tampungan aktif penuh atau diusahakan demikian,
dan
§ Operasi
waduk dianggap gagal apabila maw turun sampai dibawa tampungan aktif.
Dapat
kita besarnya tampungan mati dan tampungan aktif waduk serta dengan memakai
metode simulasi kita dapat menentukan besarnya tampungan akhir, kedalam elevasi
maw, tinggi jatuh, tinggi tailrace dan energi PLTA dapat dilihat pada
rekapitulasi terlampir.
FLOWCHART TAMPUNGAN
MATI
Start
|
Inflow setahun
Inflow sedimen
Usia guna waduk
a = 100
n = 1.5
|
Tamp.
aktif est.
Tamp.
mati est.
|
tamp.
total est.
=
tamp. mati est. + tamp. aktifrerata est.
|
trap.
efisiensi
=
(1-1/(1+a.R)) n * 100
|
vol.
end.
=
Te * inf. Sedimen setahun
|
vol.
tamp. mati
=
Tamp. mati est. – vol. end
|
Tampungan.
Mati = 0 di akhir usia guna
?
|
End
|
T
|
Y
|
A
|
Start
|
Beban
puncak, Fak.beban min. Eff. PLTA, C, El. dasar T.Race El. dasar waduk
|
Daya
min. rerata
= fak. beban * beban puncak
|
El. muka air
T. Race= H T.Race est. (≤ 2)+ El. dasar T. Race
|
Head=
El. maw rerata – ma T.Racererata
|
Qmin =
|
End
|
T
|
Y
|
Plot
kurva masa
(Qminakum.
~ Qinf. Akum.)
|
Tampungan
aktif dicari
dari
simpangan terbesar,
dari
kurva masa
|
A
|
Tamp.
aktif est. > tamp. aktif hasil kurva masa
|
El.
maw rerata
= el. dasar waduk + h. air waduk
|
start
|
tamp.
waduk aktif est., el. dasar T.Race, eff. PLTA, kehilangan, el. dasar
waduk, koef. C, beban puncak, kurva masa, lengkung luas, lengkung
kapasitas
|
est.
tamp. waduk pada akhir periode
|
el.
maw ~ diperoleh dari lengkung kapasitas
|
el.
ma. rerata = (elN + elN+1) : 2
|
el.
ma T.Race = el. dasar T.Race + h est. T.Race ( ≤ 2)
|
Tinggi
jatuh
=
el. maw el. ma T.Race
|
Qmin =
|
Qmin =
|
A
(luas waduk)
(Didapat
dari data el. maw)
|
Vol.
kehilangan
=
koef. Kehilangan * luas waduk
|
B
|
1
|
Apakah
tamp. Waduk mula-mula >
tamp.
Aktif est.
|
Tot.
air tersedia
=
tamp. Waduk + Qinf. - kehilangan
|
1
|
Tamp.
waduk mula-mula
=
tot. air tersedia – Qinput min
|
tamp.
waduk akhir periode terkontrol
=
tamp. aktif estimasi
|
Check
tamp. waduk minimum ~ 0
|
tamp.
waduk akhir periode terkontrol
=
tamp. waduk mula-mula
|
B
|
2
|
Yup
|
No
|
Yup
|
No
|
3
|
2
|
Apakah tamp.
mula-mula
>
Tamp. aktif
|
Beda
tamp. waduk mula2 tamp. waduk akhir terkontrol = 0
|
Beda
tw.mula2& t. akt. Terkontrol =
t.
waduk mula2 – t. akt. terkontrol
|
Debit outflow
Max
<
Q outflowmin+
Beda T.mula & t. akt. terkontrol
|
Debit
outflow. sebenarnya
Qout
min + beda T. mula & T. akt. trkontr
|
Debit
outf. sebenarnya
=
debit outflow max.
|
Spillout
=
(debit outf. min. + beda T. mula2 & T. akt. trkntr) – debit outf. max
|
El.
maw sebenarnya pada saat St + 1
|
Yup
|
No
|
Yup
|
No
|
3
|
El. maw
rerata =
|
H
T.Race =
|
El.
ma.T.Race
=
El. dasar T.Race + H T.Race
|
Tinggi
jatuh
=
El. maw rerata – El. maw T.Race
|
Daya
PLTA
=
9,8*eff. PLTA*Q*H
Enersi
PLTA
=
9,8 * eff. PLTA * Q * H * t (4 jam)
|
End
|
CASINO HOTEL & CASINO - Mapyro
BalasHapusFind the best casino hotels in Las 김해 출장마사지 Vegas and Las Vegas. Book online or call 전라남도 출장샵 now 상주 출장마사지 for 출장안마 best deals. 777 CASINO HOTEL & CASINO - 1375 Las 전라남도 출장샵 Vegas Blvd. South