PONDASI I
KATA
PENGANTAR
Segala
puji milik Allah, tuhan semesta alam yang telah memberikan kesehatan serta
kemampuan sehingga penyusunan tugas besar ini dapat kami selesaikan tepat pada
waktunya.
Ucapan
terima kasih kepada Bapak Ir.H.Darwis Panguriseng, ST., yang telah mencurahkan
segala perhatian dan kemampuannya dalam kapasitasnya sebagai dosen/asisten
tugas besar pada mata kuliah Rekayasa Pondasi II untuk dapat mengarahkan dan
membimbing kami kepada penyusunan dan penyelesaian tugas besar ini. Serta
kepada rekan-rekan mahasiswa Fakultas Teknik yang telah memberikan bantuan
saran sampai pada penyelesaian tugas besar ini kami rampungkan. Terima kasih.
Penyusunan
tugas besar ini tidaklah pantas untuk dikatakan sempurna, “karena segala
kesempurnaan milik Allah”. Olehnya itu kami sangat berharap sumbang saran
maupun kritikan yang bersifat konstruktif demi penyempurnaan tugas besar ini ke
depan serta demi kepentingan dan kemajuan Fakultas Teknik, dan untuk ini
Penyusun mengucapkan terima kasih.
Akhirnya,
mudah-mudahan tugas besar ini dapat ikut membantu dan mendorong perkembangan
Ilmu Teknik Sipil khususnya pada Fakultas Teknik Unismuh Makassar.
Makassar,
Januari 2015
BAB I
TEMBOK PENAHAN
A. Pengertian Tembok Penahan
Tembok
penahan adalah suatu bangunan yang di bangun untuk mencegah keruntuhan tanah yang curam atau lereng ,yang di bangu
di tempat dimana kemantapan tidak dapat di jamin oleh lereng tanah itu sendiri ,di pengaruhi oleh kondisi
topografi tempat itu ,bila di lakukan pekrjaan tanah seperti penangulangan atau
pemotongan tanah.
B. Macam – Macam Tembok Penahan dan
Fungsinya
Macam
– macam tembok penahan seperi yang di perlihatkan pada gambar di bawah ini di
golongkan menurut bahan –bahan yang di pakai untuk bangunannya.
Gambar ,1.Macam – Macam
Tembok Penahan
Berikut
ini penjelasan macam – macam tembok penahan berdasarkan pada bahan yang di
gunakan:
1.
Tembok penahan batu dan yang
berupa balok
Tembok penahan ini di gunakan
terutama untuk mencegah terhadap keruntuhan tanah dan lebih lanjut lagi di
gunakan apabila tanah asli di belakangan
tembok cukup baik dan tekanan tanah di anggap kecil .Hal ini termasuk kategori
di mana kemiringan lebih curam dari 1 : 1 dan di bedakan dari pasangan batu
dengan kemiringan muka tanah tanah lebih kecil.Terdapat dua macam tembok
penahan yaitu tembok kering (dry masonry) dan penembokan basah (water
masonry),seperti gambar di bawah ini:
Gambar ,2.Macam – Macam Tembok Penahan dengan Pasangan Batu
2.
Tembok penahan beton Tipe
Gravitasi (tipe semigravitasi)
Tembok penahan macam gaya berat
bertujuan untuk memperoleh ketahanan terhadap tekanan tanah dengan beratnya sendiri.karna bentuknya yang
sangat sederhana dan juga pelaksanaanyang mudah ,jenis ini sering di gunakan
apabila di butuhkan konstruksi penahan yang tidak terlalu tinggi atau bila
tanah pondasinya baik.(b,c)
3.
Tembok penahan beton dengan
sandaran (Lean against type)
Tembok penahan dengan sandaran
sebenarnya juga termasuk dalam kategori tembok penahan gravitasi tetapi cukup
berbeda dalam fungsinya.Tembok penahan tipe garavitasi harus berdiri pada alas
bawahnya meskipun tidak ada tanah timbunan di belakang tembok itu.oleh karna
itu berat tembok haruslah berat,dan tergantung dari kebutuhan besarnya
kapasitas daya dukung tanah pondasi.Akibat,bila di perlukan tembok penahan yang
tinggi maka tembok penahan jenis ini di pakai .(gambar d).
4.
Tembok penahan beton bertulang
dengan balok kantilever.
Tembok penahan beton bertulang dengan balok
kantilever tersusu dari suatu tembok memanjang dan suatu plat lantai.Masing
–masing berlaku sebagai balok kantilever dan kemantapan dari tembok,didapatkan
dengan berat badanya sendiri dan berat tanah di atas tumit pelat lantai .Karna
tembok jenis ini relative mudah di laksanakan ,maka jenis juga dipakai dalam
jangkauan luas .(gambar e).
5.
Tembok penahan beton bertulang
dengan penahan (buttress).
Suatu pendekatan mengenai
kemantapan tembok penahan dengan penahan di lakukan sama halnya pada tembok
penahan tipe balok kantilever,kecuali bahwa tipe ini di bangun pada sisi tembok
di bawah tanah tertekan untuk memperkecil gaya irisan yang bekerja pada tembok
memanjang dan plat lantai.Kelemahan dari tembok jenis ini adalah pelaksanaan yang
lebih sulit dari pada jenis lainya dan pemadatan dengan cara rilling pada tanah
di bagian belakang adalah jauh lebih sulit.(gambar e)
6.
Tembok penahan beton bertulang
dengan tembok penyongkong
Tembok penahan beton bertulang
dengan tembok penyongkong berfungsi sama seperti dinding penahan denagan
penahan ,tetapi tembok tembok penyongkong yang berhubungan dengan penahan di
tempatkan pada sisi yang berlawanan dengan sisi di mana tekanan tanah bekerja
.Berat tanah di atas bagian tumit pelat lantai tidak di gunakan untuk menjamin
kemanatapan ,maka di butuhkan lebar plat lantai yang besar dan akibat jenis ini
tidak di pakai lebih dari yang di butuhkan kecuali dalam hal di mana kondisi
khusus yang tak memungkinkan membangun plat lantai di belakang tembok penahan dapat
teratasi.(gambar f,g).
7.
Tembok penahan khusus.
Jenis ini adalah tembok penahan
khusus yang tidak termasuk dalam tembok penahan yang di sebutkan dalam gambar a sampai g .Jenis ini di bagi
menjadi tembok penah macak arak ,tembok penahan tipe kotak ,tembok penahan
terbuat dari pabrik ,tembok penahan yang menggunakan jangkar,tembok penahan
dengan penguatan tanah dan tembok penahan terbentuk Y tebalik .
C. ANALISIS YANG DI PERLUKAN
Pada
perencanaan dinding penahan tanah ,beberapa analisis yang harus di lakukan adalah :
a.analisis
kestabilan terhadap guling
b.analisis
ketahanan terhadap geser
c.
analisis Eksentritas
d.
daya dukung ijin dari tanah
Gambar 3.Tegangan pada dinding atau kepala jembatan tipe
gravitasi.
Gambar 4.Ilustrasi kestabilan tembok penahan
-
Kestabilan
Terhadap Guling
Kesstabilan struktur terhadap kemungkinan
terguling di hitung dengan persamaan berikut :
∑Mo = jumlah dari momen yang menyebabkan struktur
terguling dengan titik pusat putaran di titik O.
∑Mo disebabkan oleh tekanan
tanah aktif yang bekerja pada elevasi H/3.
∑Mr
= jumlah momen yang mencegah struktur terguling dengan titik pusat putaran di
titik O. ∑Mr
merupakan momen yang disebabkan oleh gaya vertical dari struktur dan berat
tanah di atas struktur.
-
Ketahanan
Terhadap Geser
Ketahanan struktur
terhadap kemungkinan struktur bergeser di hitung berdasarkan persamaan berikut:
∑FD
= Jumlah dari gaya horizontal yang menyebabkan struktur bergser . ∑FD disebkan oleh tekanan tanah aktif
yang bekerja pada struktur.
∑FR
= jumlah gaya horizontal yang mencegah struktur bergeser . ∑FR merupakan gaya penahan
yang di sebabkan oleh tahanan gesek dari
struktur dengan tanah serta tahanan yang di sebabkan oleh kohesi tanah.
-
Daya
Eksentritas
Tekanan yang disebabkan oleh gaya gaya yang
terjadi pada dinding penahan ke tanah harus di pastikan lebih kecil dari pada
gaya dukung ijin tanah.Penentuan daya dukung ijin pada dasr dinding penahan
dilakukan seperti dalam perencanaan pondasi dangkal.
Hal pertama yang perlu diperiksa adalah
eksentritas dari gaya gaya ke pondasi yang di hitung dengan rumus berikut:
-
Daya
Dukung ijin dari Tanah
Angka keamanan terhadap
tekanan maksimum ketanah dasar di hitung dengan rumus berikut:
D. TEKANA TANAH LATERAL
Besarnya tekanan tanah
dalam arah leteral ditentukan oleh :
a. Besranya
koefisien tekanan tanah aktif , pasif dan keadaan diam
b. Besarnya
kohesi tanah
c. Besarnya
beban yang bekerja pada permukaan tanah timbunan
a. Besranya koefisien tekanan tanah
aktif , pasif dan keadaan diam
Tekanan tanah lateral
dalam keadaan aktif terjadi apabila tanah bergerak menekan misalnya pada
dinding penahan tanah sehingga dinding penahan tanah bergerak menjauhi tanah di
belakanya.
Tekanan tanah lateral
dalam keadaan pasif tejadi pada tanah yang berada di depan dinding penahan tanah karena menekan
dinding tanah tersebut.Tekanan tanah dalam keadaan diam adalah tekanan lateral
yang ada dalam tanah yang tidak disebabkan oleh adanya dorongan lateral.Dalam
menganalisa tekanan tanah tanah aktif dan pasif
ada 2 pendekatan yang umum di gunakan yaitu teori coulomb dan teori rangkine.
Teori Rankine dan Teori
Coulomb diilustrasikan pada gambar di
bawah ini.
Gambar 5.Bidang keruntuhan menurut rangkine dan coulomb
b. Teori rankine untuk tanah non-
kohesif
Koefisien tanah aktif dan
pasif (Ka dan Kp) untuk tanah
non-kohesif menurut pendekatan dari rangkine di hitung dengan rumus berikut:
c.
Teori
coulomb untuk tanah non-kohesif
Menurut
teori coulomb ,koefisien tekanan tanah Ka
dan Kp untuk tanah non- kohesif di hitung dengan rumus berikut:
ᶲ = Sudut gesek dari tanah
α .=Kemiringan timbunan tanah terhadap
bidang horizontal
δ = Sudut geser dinding tanah biasanya
diambil 2/3 ᶲ s/d 1.0 ᶲ
β = Kemiringan dinding terhadap bidang
vertical
Diagram bidang keruntuhan dan juga
gaya tekan aktif untuk tanah non- kohesif menurut teori coulomb dapat dilihat
pada gambar di bawah ini.
Gambar 6.pola keruntuhan
colomb untuk tanah non- kohesif
BAB II
TIANG PNCANG
A. Pengertian dan Macam – Macam
Tiang Pancang
Tiang
pancang adalah tiang yang berfungsi memindahkan atau mentrasfer beban – beban
dari konstruksi diatasnya yang di pakukan ke tanah sampai lapisan tanah yang
memenuhi daya dukung ijin.
Tiang
pancang pancang di gunakan untuk suatu pondasi dari bangunan apabila tanah
dasar di bawah bangunan tersebut tidak mempunyai daya dukung (bearing capacity) yang cukup untuk memikul
beban di atasnya atau tanah keras letaknya sangat dalam.
1. Macam – macam tiang pancang :
a.
Menurut cara pemindahan beban
tiang pancang di bagi 2 yakni:
(1).
Point bearing pile (End bearing pile)
Tiang
pancang dengan tahanan ujung tiang meneruskan beban melalui tahanan ujung ke
lapisan tanah keras
(2).Friction
pile
Tiang ini meneruskan beban ke tanah
melalui geseran kulit (skin friction)
a.
File pada tanah dengan butir-
butir tanah kasar (coarce grained)
Pada proses pemancangan tiang ini
dalam suatu kelompok tiang yang mana satu sama lainnya saling berdekatan ,dan
ini akan menyebabkan berkurngnya pori poritanah dan mengcompackan tanah di
antara tiang- tiang tersebut dan tanah sekelilingnya(compaction pile).
b.
Friction pile pada tanah dengan
butir – butir yang sangat halus (very fine grained) dan sukar melakukan air.
Pada proses pemancangan kelompok
tiang tidak menyebabkan tanah diantara tiang –tiang mencaji “compact”,karna itu
tiang –tiang termasuk kategori (Floting pile pondation)
Jenis
dan bentuk tiang pancang bermacam-macam demikian pula dengan kriteria dalam
memilih jenis pondasi yang akan digunakan. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan
dalam memilih jenis pondasi yaitu :
1.
Keadaan tanah dibawah pondasi
2. Batasan-batasan
akibat konstruksi diatasnya
3. Batasan-batasan
dari sekelilingnya
4. Waktu
dan biaya pekerjaan
Salah
satu bentuk pondasi adalah tiang pancang, pondasi ini berfungsi untuk
memindahkan beban-beban dari konstruksi diatasnya ke lapisan tanah yang lebih
dalam. Pondasi tiang pancang baik digunakan pada tanah keras yang letaknya agak
dalam.
Pada
umumnya tiang pancang dipancangkan tegak lurus ke dalam tanah, tetapi jika
diperlukan pondasi dapat dimiringkan untuk menahan gaya-gaya horizontal.
Tiang
pancang dapat dibagi berdasarkan material yang dipergunakan, yaitu :
1.
Tiang pancang kayu
2.
Tiang pancang beton
3.
Tiang pancang baja
4.
Tiang pancang komposit (kayu
beton atau baja beton).
1.1 Perhitungan Stabilitas Tembok
Penahan.
Langkah
pertama yang dilakukan dalam menentukan stabilitas tembok penahan adalah
mengubah beban hidup menjadi ketebalan tanah. Rumus yang digunakan adalah :
dimana
:
q = Beban hidup yang ada diatas tembok penahan
(t/m2)
= Berat
jenis tanah (t/m3)
= ketebalan tanah (m)
1.2 Perhitungan Koefisien Tekanan
Tanah dan Tekanan Tanah
Koefisien tekanan tanah dihitung dengan
menggunakan rumus:
Ph1 = KH . hs dimana : PH12 = Koefisien reaksi tanah
Ph2 = KH (hs + y)
Tekanan tanah dihitung menggunakan rumus ;
PH =
He =
1.3 Analisa Kemantapan
1.
Kontrol terhadap guling
d =
dimana
: Mr = momen tahan
Eksentrisitas M0 = momen
guling
e
= B/2 – d
2.
Kontrol terhadap gelincir
Fs = SW.u/PH
3.
Kontrol terhadap daya dukung
Q =
1.4 Gaya-Gaya Yang Bekerja Terhadap
Tiang Pancang
Perhitungan
daya dukung tiang berdasarkan nilai kritis yang diperoleh dari perhitungan daya
dukung menurut TERZAGI dan perhitungan daya dukung berdasarkan kekuatan bahan.
Dalam
perhitungan cara TERZAGI, Digunakan rumus sebagai berikut:
Q
=
(ton)
Di
mana
Q = Daya dukung per tiang
A = Luas penampang Tiang
q = Daya
dukung ultimate
Fs
= Faktor keamanan
Dapat
di hitung dengan rumus TERZAGI, yaitu
Untuk
penampang bujur sangkar
q =1,3 C.Nc + qNq + 0,5.B.N
Untuk
penampang lingkaran
q = 1,3 C.Nc + Z.Nq + 0,6.B.N
Di
mana
C
= Kohesi tanah (berat isi tanah)
B
= Ukuran sisi tiang
Z
= Panjang tiang dalam tanah
R = Jari-jari tiang
1.5 Perhitungan Reaksi Pada Kepala
Tiang
Di hitung dengan cara perpindahan sebagaimana yang
telah diatur dalam buku “ Mekanika Tanah Dan Pondasi” oleh Ir. Sujono. Dan
kasuka Nakazawa Hal 110.
Perpindahan
titik pusat dapat di tentukan dengan perhitungan melalui persamaan tiga dimensi
secara berturut-turut, yaitu
Axx.x
+ Axy .y +Axa.a = H
Ayx.x
+ Ayy .y +Aya.a = V
Aax.x + Aya.y .y +Aaa.a = M
Di
anggap bahwa alas tumpuan adalah mendatar, dan setiap kosfisien diperkirakan
berdasarkan persamaan sebagai berikut :
Axx
= Z (K1. Cos2q1
+ Kv Sin 2q1)
Axy
= Ayx = Z (Kv-K1) Sin 2q1.
Cosq
Axa = Aax = Z (Kv-K1)Xi.Sin q-K2 Cosq
Ayy
= Z(Kv. Cos2q
+ K1 Sin 2q)
Aya = Aay = Z (Kv. Cos2q1 + K1. Sin 2q) Xi + K2. Sin qi
Aaa = Z (Kv. Cos2q + K1. Sin 2qi) Xi +( K2+K3)Xi Sin q +K4
Di
mana :
H = Beban yang mendatar yang bekerja di atas
tumpuan.
V = beban vertikal yang bekerja diatas tumpuan
Mo
= Momen lentur terhadap titik pusat tumpuan
y =
Perpindahan vertikal terhadap titik pusat
x = Perpindahan horizon terhadap titik pusat
q = sudut rotasi tumpuan
Xi = Koordinat x untuk kepala tiang ke-1
Berdasarkan
tabel 6.9 (MT dan TP hal 112), ketentuan kepala tiang untuk perencanaan tiang
dasar tumpuan (h=0) maka di dapat :
K1 = 4 EIb3
K2 = K3 = 2. EIb3
K4 = 2.EI
Dimana
:
b
= Nilai karakteristik tiang
K =
Koefisien daya dukung tangkap reaksi permukaan
E =
Modulus elastisitas
I =
Momen inersia
qi = Sudut kemiringan tiang ke-1
D =
Diameter tiang
Kv =
Konstanta pegas dalam arah aksial untuk tiang
1.6 Perhitungan Efisiensi Tiang
Pancang
A. Metode Feld
Di sini kelompok tiang pancang terdiri dari n
buah dengan susunan tertentu seperti gambar berikut :
C
|
B
|
B
|
C
|
B
|
A
|
A
|
B
|
B
|
A
|
A
|
B
|
C
|
B
|
B
|
C
|
Efisiensinya dihitung :
Eff. A = 1 -
Tiang B dipengaruhi oleh 5 tiang yang ada di sekelilingnya.
Efisiensinya dihitung :
Eff. B = 1 -
Tiang
C dipengaruhi oleh 3 tiang yang ada disekelilingnya.
Efisiensinya
dihitung :
Eff. C = 1 -
Selanjutnya
efisiensi dari kelompok tiang yang (pile group) :
a
tiang A = a x eff. A
b
tiang B = b x eff. B
c
tiang C = c x eff. C
Total eff. =
Jadi
efisiensi dari kelompok tiang yang terdiri dari n
buah
tiang pancang dengan susunan seperti pada gambar.
N =
B.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
d
|
s
|
s
|
s
|
s
|
s
|
Syarat : s
dimana :
s =
Jarak antara tiang (as – as)
d =
Diameter tiang pancang
m =
Banyaknya baris
n =
Banyaknya tiang dalam satu baris
Eff
. N = 1 -
Dimana :
m
= Jumlah baris
n = jumlah tiang dalam satu baris
q = Arc. Tan
(derajat)
d = Diameter tiang
S =
Jarak antara tiang (As ke As)
C. Metode Los Angeles Group – Action
Formula
Eff. : N = 1 -
Dimana :
s
= Jarak antara tiang (as – as)
d
= Diameter tiang pancang
m
= Banyaknya baris
n
= Banyaknya tiang dalam satu baris
D. Metode SEILER – KEENY
Eff
N =
Dimana :
s
= Jarak antara tiang (as – as)
m
= Banyaknya baris
n
= Banyaknya tiang dalam satu baris
A
Komentar
Posting Komentar